ASSALAMUALAIKUM
bercerita tentang ayah pula harini . jarang sekali dapat baca cerita tentang ayah sebab banyak cerita yang kita baca berkaitan dengan ibu . ya , memang ibu lagi penting daripada ayah , ibu lebih tinggi darjatnya daripada ayah , tetapi kedua dua mereka amat penting buat kita . ramai yang lebih rapat dengan ibu berbanding ayah . ayah hanya menjadi tempat mereka minta duit , membelikan sesuatu tetapi ibu menjadi tempat mereka berkongsi masalah , suka dan duka .
A Y A H ?
kita selalu menangis , kita selalu mengeluh , kita selalu tidak rapat dengan ayah sebab ayah selalu tak nak dengar masalah kita , ayah selalu balik lambat berbanding ibu , ayah selalu marah kita , ayah selalu nampak kesalahan kita . ayah selalu tiada di rumah . mengapa ? kita hanya tahu menilai tapi kita tidak melihat dari jauh . insan yang bernama ayah , menjadi ketua keluarga buat kita , menjadi hero buat ibu kita , menjadi pelindung kepada keluarganya tidak kira di mana , bagaimana . ayahlah insan yang banyak berkorban masa demi membahagiakan keluarganya .
KENAPA AYAH SELALU TIADA DI RUMAH ?
ayah mencari rezeki lebih untuk keluarganya , ayah bekerja keras memastikan anaknya bahagia , mempunyai cukup kelengkapan supaya anaknya sentiasa tersenyum . membuat anaknya bangga terhadap dirinya , menjadikannya contoh untuk anaknya .
TETAPI ,
anak anak hanya merungut ayahnya selalu tiada di rumah , ayahnya tidak sayangkannya , ayahnya hanya tahu balik lewat keluar sehingga lewat malam , tidak mempunyai masa untuk makan malam bersama .
KENAPA AYAH TIDAK PERNAH MENDENGARNYA BERCERITA ?
ayah mempunyai banyak tugasan buat dirinya , ayah mempunyai banyak kerja untuk difikirkan , bila dia ingin meluangkan masa untuk bersama anaknya , anaknya sudah tidur , ayah selimutkan anaknya , ayah mengusap kepala anaknya , ayah menjadi yang terbaik untuk anaknya .
TETAPI ,
anaknya hanya merungut menyoalkan sikap ayahnya , menyoalkan yang perhatian ayahnya terhadap dirinya dilupakan .
ibu selalu cakap , ayah cari rezeki , ayah bukan tiada masa nak bersama tapi itulah yang ayah buat untuk membahagiakan anak anaknya . kamu semua belum lagi jadi ayah , nanti bila dah bergelar ayah , baru kamu tahu nilai senyuman anak anak buat ayah . dia mahu anaknya sentiasa tersenyum . anaknya sentiasa sihat . anaknya sentiasa senang untuk kehidupannya . tidak pernah dia berkira , tidak pernah dia mengeluh . setiap kemahuan akan dituruti , tidak kira lambat atau cepat , pasti akan diturutinya . kita tidak pernah nampak semua itu sebab yang kita tahu , ayah hanya sibuk dengan projeknya , kerjayanya , tapi , saat kita sakit , ayah lupakan semuanya , ayah sanggup ambil cuti , tangguhkan mesyuarat pentingnya untuk bawa kita ke klinik . saat kita pertama kali menjejakkan kaki ke sekolah , ayahlah yang meneman kita , ayahlah yang memerhatikan kita di luar tingkap , ayahlah yang menunggu kita di luar sekolah menunggu kita pulang .
ayah tidak pernah mengeluh , ayah tetap tersenyum , ayah memberikan kucupan . jarang kita mendengar ayah cakap "ayah sayangkan anak anak ayah" tetapi jauh di sudut hati ayah , kitalah yang terpenting untuk dirinya berbanding nyawanya . kitalah yang menceriakan setiap hari harinya , kitalah yang menjadi penguat dirinya untuk meneruskan kehidupan . tanpa kita sedar , ayahlah yang menjadikan kita boleh tersenyum sehingga ke saat ini , menjadi hero di belakang kita , menyokong setiap gerak geri kita .
TETAPI ,
janganlah kita lupa akan jasa ayah kelak , sebab , dia tidak mengharapkan balasan , yang dia mahu , perhatian daripada anaknya menjelang tua sebelum dia melelapkan mata , menghembuskan nafasnya yang terakhir , pergi jauh dari dunia ini . mengharapkan anaknya yang mengusung jenazahnya ke tanah perkuburan , menjadi imam untuk menyembahyangkan jenazahnya , menyedekahkan Al-Fatihah untuk dirinya . jarang kita melihat ayah menangis jika dilukai tetapi ingatlah , ayah tidak pernah menunjukkan kesedihannya . senyuman seorang ayah bermakna buat kita kerana , ayah juga adalah penguat kepada ibu juga . love youu , dad .
NOTE : hargailah ayah selagi ia masih mampu tersenyum untuk kita
No comments:
Post a Comment